Pekerjaan proyek memiliki beberapa karakteristik seperti : melibatkan jumlah tenaga kerja yg besar, banyak tenaga kasar yg berpendidikan rendah, menggunakan peralatan kerja beragam jenis, kondisi dan kapasitasnya, serta mobilisasi tinggi dengan intensitas kerja yg juga tinggi. Maka pekerjaan ini memiliki banyak resiko kecelakaan kerja sehingga perlu diterapkan manajemen resiko. Berbagai jenis bahaya konstruksi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja adalah sebagai berikut :
- 1. Hazard fisik : terjatuh, terbentur, tertimpa peralatan2, terbakar (contoh: saat pengelasan)
- 2. Hazard kimia : ditimbulkan dari bahan2 yang digunakan seperti cat, zat pelarut, paparan debu - mengganggu pernapasan
- 3. Hazard electric : tersengat listrik saat memasang instalasi listrik / ketika menggunakan mesin dengan listrik
- 4. Hazard fisiologis : intensitas kerja tinggi menimbulkan kelelahan kerja, intensitas kerja tinggi – kelelahan kerja
- 5. Hazard biologis : mikroorganisme patogen (bakteri, virus, jamur, dlsb)
- 6. Ergonomic : posisi tubuh statis, ketidaksesuaian peralatan dengan pekerja
Faktor resiko pada bidang kesehatan
Pekerjaan pada sector kesehatan sangatlah rumit, oleh karena itu banyak sekali menerapkan konsep manajemen resiko. Contoh sederhananya yaitu banyaknya penggunaan kimia yg berdampak pada kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar. Karena pada proses kerjanya banyak terdapat hazard berupa kimia, fisik, biologis, fisiologis, ergonomis, dan psikologis. Pekerja dan pasien rentan terhadap berbagai bahaya baik bersumber dari aktivitas operasi maupun penularan bibit penyakit langsung dari pasien ataupun melalui perantara berupa peralatan dan vector-rodent. Peralatan medis dengan radiasi juga berdampak pada kesehatan pekerja, ditambah lagi dengan intensitas kerja yang tinggi dapat menyebabkan kelelahan kerja.
Faktor resiko pada sektor transportasi
Manajemen resiko pada sector transportasi dapat digunakan untuk menguji apakah system yg digunakan sudah cukup aman. Factor yg dapat menentukan keamanan transportasi antara lain : kondisi geografis, rute, cuaca, kondisi alat transportasi (perawatan), sarana penunjang dan factor pengemudi (meliputi kecakapan berkendara, pengetahuan, dan kesehatan).
Faktor resiko pada sector pertambangan
Di lingkungan kerja sector pertambangan banyak kegiatan yang mengandung resiko yg jika tidak ditangani dengan baik mengakibatkan timbulnya kecelakaan pada manusia maupun kerusakan peralatan dan lingkungan. Bahaya yg ada antara lain :
- a. Debu tambang : penyakit pada pernapasan, keracunan, kerusakan peralatan, ledakan debu batu bara – kebakaran tambang.
- b. Kebisingan : paparan kebisingan dalam waktu lama dan melebihi NAB menyebabkan bahaya pada manusia (tuli, penyempitan arteri, peningkatan ritme jantung, gangguan saraf,dll)
- c. Getaran dari alat2 mekanik : alat berat, jack hammer – frekuensi rendah & tinggi yg dapat diterima oleh seluruh tubuh & merambat melalui tangan
- d. Serta bahaya lain seperti adanya kandungan gas yg mudah meledak/terbakar/beracun, longsor/runtuh
Factor resiko pada sektor kehutanan
Pekerjaan pada sector kehutanan termasuk beresiko karena dalam prosesnya banyak kegiatan yang mengandung bahaya / menggunakan peralatan yang berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat.
Contohnya pada operasi beresiko tinggi seperti :
- a. pekerjaan memanjat pohon : resiko terjatuh, cadera
- b. pembersihan pohon tumbang : resiko tertimpa batang pohon / cedera, penggunaan mesin gergaji, pemotongan batang secara manual dengan kampak
- c. penanggulangan kebakaran hutan : asap - gangguan pernapasan, iritasi mata
kegiatan yang beresiko pada proses pemanenan :
- a. penebangan dengan gergaji mesin & manual
- b. merobohkan pohon cut-up / tergantung
- c. pemotongan batang & cabang secara manual (kampak, golok tebas) dan gergaji mesin
- d. pembagian batang secara mekanik, pengangkutan
Factor resiko pada sector pertanian
Pekerjaan di sector pertanian termasuk beresiko karena banyak menggunakan produk2 kimia serta peralatan dengan mesin / perlatan tajam. Contohnya ketika menggunakan pestisida pada tanaman, secara tidak sengaja dapat tertelan / pun masuk melalui saluran pernapasan. Penggunaan pupuk berlebihan juga beresiko untuk kesehatan manusia. Lokasi perkebunan/pertanian pun menentukan tingkat resiko. Perkebunan yang ada di lereng yg curam dapat menyebabkan tanah longsor dan menurunkan daya resap air. Maka dari itu pekerjaan pada sector ini perlu menerapkan manajemen resiko sehingga dapat mencegah dampak yg tidak diinginkan.
Factor resiko kebencanaan
Bencana alam dapat menyebabkan kehilangan nyawa, cedera, serta kerugian materi. Contoh masyarakat yang bermukin di lereng pegunungan sangat beresiko mengalami tanah longsor maupun gunung meletus, dan masyarakat di pesrisir beresiko terkena tsunami dan banjir rob, begitu juga masyarakat yang dekat dengan sungai sering mengalami dampak banjir. Jika sudah terjadi bencana, biasanya setelah itu muncul bencana lain seperti masalah sanitasi buruk yang menyebabkan berbagai gangguan kesehatan dan ketersediaan sandang papan dan pangan yang tidak memadai. Oleh karena itu diperlukan penerapan manajemen resiko untuk mensiasati masalah tersebut
4 komentar:
hmm bgus skali..
Http://nabilamebel.com mebel jepara kualitas terbaik.pin 7CABC269
artikel yang sangat bagus sekali, memberikan informasi yang lengkap
www.sepatusafetyonline.com
artikel yang bermanfaat, jangan lupa mampir keweb kita untuk menunjang k3 anda www.sepatusafetyonline.com
Posting Komentar